Sharing

Senin, 05 November 2012

Langit Sakura

Langit dan Sakura

"Sampai ketemu 2 mingggu lagi ya ba...." ucap Sakura sambil melambaikan tangan dri pintu kereta
"Ya, hati - hati bubu sayang" ucap Langit membalas lambaian tangan

Lambat laun kereta pun menghilang dari pandangan Langit,dalam hatinya ada perasaan berat sekalipun sedih berat untuk melepas kepergian Sakura....

Flash back....
Awal mereka bersama :

"Langit... kamu kenapa? Hey"
"Ga apa - apa" sambil menunduk
"Ah selalu kamu g pernah mau cerita, bagian aku aja harus kudu cerita" sambil memanyunkan bibir
"Hahaha... kamu ya selalu bisa bikin aku ketawa" memeluk Sakura
"Ih kamu ya..."
"Mulai sekarang aku manggil kamu bubu ya sayang"
"Lho kok??? Nama aku kan Sakura, ih ganti - ganti nama orang aja"
"Ya ampun sayang, bubu itu panggilan sayang aku buat kamu"
"Ooohhh..... Klo gitu aku manggil baba ya.."
"Ya bubu sayang"

Hari demi hari, hingga bulan pun berganti dan tahun pun berganti tahun cerita cinta mereka terus berjalan bahagia. Tak jarang orang - orang yang melihat mereka memandang iri dengan keharmonisan hubungan mereka saling percaya satu sama lain dan saling menghargai. Hingga keputusan itupun datang.

Ring,,,, Ring,,, Ring,,,
"Hallo.." ucap Sakura
"Selamat pagi, benar ini dengan Nona Sakura Kinomoto?"
"Ya, saya sendiri.. Maaf ini siapa?"
"Tempo lalu anda mengirimkan beberapa artikel tentang menghargai kehidupan, atasan kami menyukai artikel anda dan kami dari redaksi ingin mengundang anda untuk mengikuti pelatihan di Solo"
"Maksud anda, artikel saya diterima?" dengan nada terkejut
"Ya Nona Sakura, jika anda berkenan anda bisa datang ke kantor kamui untuk mendapatkan informasi lebih lanjut"
"Baiklah saya akan datang"
"Baik, terimakasih"
"Sama - sama"
"Selamat pagi"
"Ya, selamat pagi"

Tanpa pikir panjang, Sakura bergegas ke kantor tersebut. Setibanya di kantor tersebut..
"Nona Sakura anda sudah di tunggu oleh atasan kami"
"Ya baiklah"
"Nona Sakura Kinomoto?"
"Ya benar pak"
"Langsung saja, saya tertarik dengan artikel yang anda buat dan saya menawarkan anda untuk bekerjasama dengan perusahaan kami, jika anda berkenan anda akan mengikuti pelatihan selama 2 minggu di kota Solo dan anda akan berangkat minggu ini, bagaimana?"
"Minggu ini pak?"
"Ya... Apakah anda berkenan?"
"Dengan senang hati"
"Selamat bergabung di perusahaan kami"
"Terimakasih pak"

Tak sabar Sakura pun menelefon Langit untuk memberitahukan  berita gembira tersebut
Ring... Ring.. Ring...
"Hallo...."
"Baba.... Baba..."
"Hhmmmmm... Y bubu sayang, kenapa?"
"Pokoknya kita ketemuan y sayang, di cafe biasanya ya sekarang.. Okey?"
"Hhmm.. Y sayang,,, Hoam.."
"Sayang.... Ih, baru bangun ya?"
"Hehehehehe..."
"Awas kalao telat, pokoknya sekarang..."
"Y bubu aku g akan telat kok"
"Aku tunggu ya ba"
"Y sayang"

Lanjut cerita mereka bertemu di Cafe Violet
"Ih kemana si baba? Lama banget" gerutu Sakura sambil melihat jam tangannya
"Sayang" sambil mengeceup pipi Sakura
"Ih lama kamu mah ba.."
"Y maaf bubu, kenapa kenapa?"
"Baba... tau ga?"
"Apaan sayang?"
"Ayo tebak.... Hehehehe.."
"Hhhmm... kamu hari ini dapet job?"
"Bukan"
"Dapet surprise dari temen - temen?"
"Bukan"
"Dikasih ijin buat liburan?"
"Bukan"
"Ah... Apa sayang?"
"Iihh,,, ayo tebak baba"
"Hhmmm... ada hubungannya sama artikel bukan?"
"Hehehehehehe..."
"Artikel kamu keterima y sayang?"
"Hehehehe... Y sayang"
"Wah hebat kamu bubu.." sambil mengelus rambut Sakura
"Ya donk siapa dulu, Sakura..."
"Ya.. Aku tau kok bu, kamu pasti bisa.. Itu alasan aku kenapa aku sayang kamu bubu"
"Ih baba bisa aja" tertunduk malu
"Hahahahahahahaha"
"Ih kok ketawa?"
"Kamu tuh lucu bu, kita bareng udah lama tapi kamu masih malu di depan aku"
"Ya habisnya baba gitu si"
"Sini..." memeluk Sakura

Hal - hal kecil yang selalu mereka lakukan sering kali membuat orang lain iri, namun begitulah cerita mereka tak peduli dengan tatapan iri orang lain. Bagi mereka selama mereka saling memiliki dan bersama semuanya terasa indah.

"Hhmm... Tapi ba...."
"Kenapa bubu?"
"Aku....."
"Hey, kenapa sayang?"
"Tapi aku harus ke Solo aku harus ngikutin pelatihan sama seminar buat artikel aku baba"
"Solo?"
"Ya baba..."
"G bisa disini aja?"
"Atasannya langsung yang nyuruh aku buat ikut pelatihan di Solo ba.. Tapi, kalao baba g mau aku bisa ngundurin diro kok ba"
"Jangan.. Aku g mau cuman gara - gara aku bubu jadi g nerusin.. Bubu, artikel itu impian bubukan? Jangan mundur lagi y sayang jauh atau deket sama aja buat aku selama kita saling memiliki"
"Y ba... Hal yang kaya gini yang g akan aku rasain kalao aku jauh dari baba"
"Hey, aku g akan pernah jauh dari kamu bubu" sambil mendekap erat Sakura
"Aku sayang baba"
"Aku juga bubu.... Udah y jangan sedih"
"Ya baba"
"Kapan kamu ke Solo bu?"
"Minggu ini ba"
"Berapa lama?"
"Sekitar 2 minggu ba, tapi aku disana bakal sibuk banget bakal susah buat kita komunikasi"
"Ga apa - apa sayang.. Kejar imipian kamu, aku selalu ngedukung kamu"
"Makasih baba"
"Tapi inget disana bubu baik - baik ya jangan nakal" mencubit gemas hidung Sakura
"Hhhmm... Baba ih, kapan coba aku nakal? Baba tuh yang nakal"
"Eh jangan manyun bubu"
"Biar yey"
"Aku cium lo kalao masih manyun"
"Biarin..."
"Eh minta dicium ya? Sini sayang"

Merekapun tertawa bersama, tak terasa malampun tiba Langit meminta Sakura untuk menginap di apartemennya.
"Bubu, malam ini kamu tidur bareng aku ya"
"Tapikan aku harus siap - siap buat nanti aku Solo"
"Masih ada 3 hari lagi kan sayang.. Ya.."
"Tapi nanti bantuin aku packing ya"
"Siap bubu sayang"

Lanjut cerita di apartemen Langit
"Baba......"
"Ya bubu,kenapa?"
"Sini.... Jangan tidur di sofa bareng aku aja sini"
"Eh bubu, kita kan belom sah g boleh"
"Gt ah baba..."
"Y y, tapi g nanggung y kalao kenapa - kenapa"
"Biarin kan sama baba"
"Eh nakal ya kamu bubu"
"Biarin, sini pingin meluk baba"

Entah siapa yang memulai duluan terjadilah something yang diluar kendali mereka, namun tak ada penyesalan di antara mereka berdua,dengan kejadian itu mereka merasa lebih saling memiliki.

"Bubu..."
"Hhmmm..."
"Maaf aku g..."
"Baba, aku ga apa - apa... Aku seneng kok aku bahagia kok"
"Tapi kan kita"
"Ba, g apa - apa"
"Aku janji bubu aku g akan pernah ninggalin kamu, aku pasti tanggung jawab" memeluk Sakura
"Aku percaya kok ba" memeluk Langit

Malam itu malam yang benar - benar berarti untuk mereka ingin rasanya waktu berhenti tetap begini tetap berada di pelukan Langit itu yang selalu diinginkan Sakura begitupun Langit tak ingin melepas kepergian Sakura. Namun waktu terus berjalan dan tibalah saatnya Sakura harus perrgi ke Solo untuk mengikuti pelatihan artikelnya.

-BERSAMBUNG-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar