Sharing

Rabu, 21 November 2012

IMK Bab 8 - Pengoperasian Mouse

Pengoperasian Mouse

Mouse merupakan salah satu pengoperasian yang penting di dalam windows karena dengan mouse pengoperasian windows menjadi mudah dan praktis. Mouse digunakan untuk memilih data atau perintah yang muncul di layar tampilan terutama yang berbasis gambar. Terdapat beberapa istilah :
  1. Mouse Pointer (Penunjuk Mouse) : Simbol yang mewakili gerakan mouse yag terdapat pada layar, biasanya berbentuk tanda panah diagonal ke kiri. Pada daerah atau objek tertentu bentuk mouse dapat berubah.
  2. Klik kiri : Menekan sebuah simbol sebelah kiri dari mouse
  3. Klik kanan : Menekan simbol sebelah kanan yang ada di mouse
  4. Double Klik (Klik ganda) : Menekan tombol sebelah kiri mouse secara cepat dan ganda
  5. Drag (Menggeser) : Menekan tombol sebelah kiri mouse dan menggeser hingga ke posisi yang ingin ditempatkan
Jenis - Jenis Mouse

Berdasarkan dari sensor :
  1. Mouse mekanik, yaitu mouse dengan sensor mekanik berupa bola karet/logam di sisi bawah mouse yang dapat berputar ke semua arah. Sensor mekanik tersebut mendeteksi arah putar bola dan menggerakkan pointer/kursor pada layar sesuai arah tersebu.
  2. Mouse optomekanik, sama dengan mouse mekanik tetapi menambahkan sensor optic untuk mendeteksi gerakan dari bola mouse.
  3. Mouse optik, menggunakan sinar laser atau sinar LED (Light Emitting Diode) untuk mendeteksi pergerakan mouse. 
Berdasarkan dari konektor mouse :
  1. Mouse serial, yaitu mouse dengan konektor serial (RS 232C). 
  2. Mouse PS/2, mouse dengan konektor PS/2  
  3. Mouse USB (Universal Serial Bus), mouse dengan konektor USB. 
  4. Mouse Cordless, mouse tanpa kabel. Mouse ini tersambung ke komputer dengan gelombang radio atau infra merah. Mouse cordless lebih mahal dari pada mouse serial maupun mouse usb.
Berdasarkan dari Perkembangan :
  1. Mouse Bola, menggunakan bola yang kecil di dalam badan mouse tersebut yang dapat berputar kesemua arah dan diditeksi oleh sensor.
  2. Mouse optical, menggunakan LED dan photo diedo untuk merekem pergerakan mouse. Mouse jenis ini tidak memerlukan perwatan yang intensif dan memiliki tingkat akuratif yang tinggi.
  3. Mouse laser, memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan menggunakan laser sebagai diteksi pengganti dari LED.
  4. Mouse Wireless, mouse tanpa kabel yang menggunakan teknologi seperti gelombang radio, infrared dan bluetooth.

IMK Bab 7- BGI

BGI (Borland Graphic Interface)

Pengertian BGI
BGI adalah sebagai salah satu alternatif pengembangan program antarmuka berbasis grafis. Antar muka berbasis grafis dari kata Graphical User Interface, yang disingkat GUI. GUI adalah suatu antarmuka yang memanfaatkan berbagai macam gambar yang memungkinkan seorang pengguna dapat melakukan komunikasi atau berdialog dengan komputer sebagai sebuah mesin.

Dengan antarmuka berbasis grafis berbagai kemudahan dalam hal pengontrolan format tampilan dapat dikerjakan denagn lebi mudah dan fleksibilitas tampilan dapat semakin dirasakan oleh perancang tampilan maupun penggunanya. Di sisi lain, kita harus memperhatikan, beberapa kendala dalam penerapan antarmuka berbasis grafis ini, antaralain adalah waktu tanggap, kecepatan penampilan, lebarpita penampilan, dan tipe tampilan (berorientasi ke tektual atau grafis).
Pada tahun 1970an, di Xerox Palo Alto Research Centre (PARC) dilakukan sejumlah penelitian yang mengarah kepada perancangan antarmuka yang disebut Xerox Star, yang menggunakan teknik manipulasi langsung. Selain itu ditempat yang sama juga dikembangkan suatu antarmuka berbasis grafis yang kemudian dikenal dengan sebutan Lisa yang berjalan denagn Macintosh. Penelitian lain untuk mendapatkan antarmuka berbasis grafis terus dilakukan. Beberapa kemampuan yang dimiliki oleh Xerox Star dan Lisa, yang kemudian diikuti oleh sisitem seperti Microsoft Windows, antara lain adalah:
  1. Pengguna tidak harus mengingat perintah-perintah yang serin kali cukup panjang, tetapi cukup dikerjakan dengan melihat dan kemudian menunjuk kesuati gambar yan mewakili suatu aktifitas (yang seterusnya disebut dengan ikon).
  2. Penggunaan borang property atau option untuk mengatur kenampakan (wajah) desktop.
  3. Kemampuan WYSIWYG (what you see is what you get) yan kemudian menjadi angat terkenal.
  4. Perintah-perintah yan berlaku umum, seperti MOVE, DELETE, atau COPY, dan lain-lain.
Adapun faktor - faktor yang harus diperhatikan dalam rancangannya adalah :
  1. Ilusi pada obyek-obyek yang dapat dimanipulasi. Perancangan antarmuka berbasis grafis yang efektif harus melibatkan tiga komponen. Pertama, gunakan kumpulan obyek yang disesuaikan dengan aplikasi yang akan dibuat. Jika obyek-obyek itu belum ada, kita dapat mengembangkannya sendiri. Kedua, penampilan obyek-obyek grafis harus dilakukan denagn keyakinan bahwa ia akan dengan mudah dimengerti oleh pengguna. Ketiga, gunakan mekanisme yang konsisten untuk memanipulasi obyek yagn akan muncul dilayar.
  2.  Urutan visual dan fokus pengguna.  Antarmuka dapat digunakan untuk menarik perhatian pengguna antara lain dengan menbuat suatu obyek berkedip, menggunakan warna tertentu untuk obyek-iobyek tertentu, serta menyajikan suatu animasi yang akan lebih menarik perhatian pengguna. Tetapi, penggunanan rangsangan visual yang berlebihan justru akan membuat pengguna bingung dan merasa tidak nyaman.
  3. Struktur internal.  Pada pengolah kata kita seringkali menulis beberapa kata yang berbeda dengan kata-kata yan lain, misalnya ada sekelompok kata yang ditebalkan, dimiringkan, atau diberi garis bawah. Pada salah satu pengola kata, kita dapat melihat apa yan disebut denagn reveal code, yakni suatu tanda khusus yan digunkan untuk menunjukkan adanya perbadaan font style. Reveal code ini tdak akan ikut dicetak, tetapi digunakan untuk menunjukkan kepada pengguna antara lain tentang font style yang digunakan, batas kiri dan batas kanan dari halaman teks setrta informasi yang lain. Reveal code biasanya berupa suatu karakter khusus.
  4. Kosakata grafis yang konsisten dan sesuai. Penggunaan simbol-simbol obyek, atau ikon, memang tidak ada standarnya, dan biasanya disesuaikan dengan kreatifitas perancangnya.
  5. Kesesuaian denagn media. Karakteristik khusus dari layar tampilan yang digunakan akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap keindahan “wajah” antarmuka yang akan ditampilkan. Pada layar tampilan yang masih berbasis pada karakter, misalnya CGA, pemunculan gambar tidak akan secantik apabila kita menggunakan layar tampilan yang sering disebut dengan bitmap atau raster display. Dengan semakin canggihnya teknologi layar tampilan pada saat ini, kreatifitas perancang tampilanlah yang saat ini lebih dituntut untuk memenuhi permintaan pengguna akan aspek kenyamanan dan keramahan antarmuka. 
Pengertian Unit Graph
Unit dalam Turbo Pascal, adalah semacam berkas overlay yang dapat dipanggil oleh sembarang program yang lain sesuai keperluannya. Dalam Turbo Pascal dikenal dikenal sejumlah unit standar, antara lain ; dos, crt, printer, graph3 dan graph. Dua unit terakhir yaitu graph3, unit graph merupakan bagian utama dari BGI. Dengan memanfaatkan prosedur-prosedur dan fungsi-fungsi standar yang ada pada kedua unit ini.
Untuk memanfaatkan fasilitas yang tersedia di dalam unit graph. Anda harus mempunyai berkas GRAPH TPU, selain GRAPH TPU juga harus tersedia satu atau lebih berkas *.BGI yang berisi penggerak grafik sesuai dengan apdeter grafik yang anda mliki. Misalnya CGA.BGI atau EGA VGA.BGI. sebagai tambahan, jika anda mengunkan font goresan, juga harus tersedia berkas *.CHR. misalnya GOTT.CHR atau LITT.CHR. Berkas-berkas tersebut biasanya sudah terinstal secara otomatis pada saat pertama kali Anda menginstal Turbo Pascal kedalam harddisk atau disket. 

Penggerak Grafik
Dalam keadaan normal, turbo pascal bekerja pada mode teks. Dengan mengeksekusi satu prosedur pustaka. Yaitu prosedur initGraph yang dapat dalm unit graph. Mode text dapat diubah mode grafik dengan menggunakan prosedur closeGraph, layar tampilan dapat dikenmbalikan menjadi mode teks.
Untuk dapat bekerja pada mode grafik, diperlukan adapter grafik ang sesuai (pada saat ini dapat dipastikan hampir semua komputer adapter grafik, minimal VGA sehingga hal ini tidak akan menjadi masalah lagi). Turbo pascal mendukung semua adapter grafikyang tersedia di pasaran dengan menyediakan sejumlah pengerak (driver) grafik yang sesuai dengan adapter grafik yang ada. Penggerak yang didukung oleh Turbo Pascal adalah sebagai berikut :
  1. CGA
  2. MCGA
  3. Hercules
  4. EGA
  5. AT & T 400 line
  6. 3270 PC
  7. VGA
  8. IBM 8514
Masing-masing penggerak grafik yang sesuai dengan adapter grafik di atas tersimpan dalam berkas yang terpisah yang berpengenal .BGI. sebagai contoh, pengerak CGA tersimpan dalam berkas CGA.BGI penggerak EGA dan VGA tersimpan dalam berkas EGAVGA.BGI dan lain-lain.
Inisialisai Mode Grafik
Seperti yang dijelaskan diatas dalam keadaan normal Turbo Pascal bekerja pada mode teks sehingga jika diinginkan untuk bekerja dalam mode grafik. Harus dilakukan inisialisasi, yang antara lain bertujuan untuk mendeteksi dan mencocokkanpenggerak grafik yang dipakai dan resolusi yang diinginkan
Langkah pertama untuk memulai mode grafik adalah dengan melakukan adapter grafik yang digunakan dan menginisialisasikan mode grafik ang diinginkan. Deteksi otomatis adapter grafis dan inisialisasi mode grafik dilakukan dengan mengeksekusi fungsi detect dan prosedur initGraph secara berturut-turut. Fungsi detect dan prosedur iniGraph keduanya ada di dalam BGI. Anda tinggal memanfaatkannya. Bentuk umum fungsi detect adalah :
  1. PenggerakGrafik : = detect;  dengan penggerakGrafik adalah sembarang nama penuh.
  2. Bentuk umum prosedur initGraph adalah;  initGraph (var penggerakGrafik : integer;
    var mode : integer; jalur : string).
PenggerakGrafik adalah nama penggerak grafik yang akan digunakan, mode menyatakan mode grafikyang akan digunakan dan jalur menyatakan direktori yang berisi penggerak grafik yang akan digunakan.

Jumat, 16 November 2012

IMK Bab-6 Aspek Ergonomik

Aspek Ergonomik

Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan elemen - elemen lainnya dalam suatu sistem dan pekerjaan yang mengakplikasikan teori. Adapun spesialisasi ergonomi meliputi :

  1. Ergonomi Fisik : berkaitan dengan anatomi tubuh manusia, anthropometri, karakteristik fisiologi dan biomekanika yang berhubungan dengan aktifitas fisik.
  2. Ergonomi Kognitif : berkaitan dengan proses mental manusia, termasuk di dalamnya : persepsi, ingatan, dah reaksi sebagai akibat dari interaksi manusia terhadap pemakaian elemen sistem.
  3. Ergonomi Organisasi : berkaitan dengan optimasi sistem sosioleknik, termasuk struktur organisasi, kebijakan dan proses. Topik yang relevan adalah : komunikasi, MSDM, perancangan kerja,dll.
  4. Ergonomi Lingkungan : berkaitan dengan pencahayaan, temperatur, kebisingan, dan getaran.


Keuntungan Penerapan Ergonomi:
  1. Produktifitas meningkat
  2. Aktifitas lebih baik karena adanya faktor kenyamanan layanan dalam melakukan pekerjaan
  3. Hasil kerja lebih baik karena sistem yang dioperasikan lebih familiar
  4. Efisiensi dan efektif dalm pengoperasian sistem

Aspek Ergonomi dari Stasiun Kerja
Dari berbagai penelitian disimpulkan bahwa ada empat aspek dasar yang berhubungan dengan ergonomik dengan fungsi penggunaan statiun kerja :
  1. Berhubungan dengan lingkungan kerja
  2. Berhubungan dengan durasi kerja
  3. Berfokus pada tipe pekerjaan
  4. Beban spikologis yang dihadapi pekerja selama mengerjakan pekerjaan
Aspek tersebut merupakan basis evaluasi empat aspek isu kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaan, yang dilakukan menggunakan bantuan stasiun kerja. Aspek tersebut meliputi beban visual, beban otot, beban postur tubuh dan beban tekanan mental.

Aspek Ergonomi dari pencahayaan
Dalam penggunaan stasiun kerja menggunakan layar tampilan, kilauan pantulannya terkadang menggangu mata dari pengguna maka pencahayaan harus diatur sedemikian rupa, maka untuk menghindari keluhan mata dari pengguna hal yang harus diperhatikan antara lain :
  1. Menghindari penggunaan dari cahaya terang langsung atau pantulannya
  2. Memperoleh keseimbangan antara kecerahan dan kecerahan yang ada pada pengguna
  3. Menghindari cahaya langsung atau cahaya pantulan yang langsung mengenai layar tampilan
  4. Memberikan keyakinan bahwa pencahayaan yang cukup untuk pekerjaan yang tidak menggunakan layar tampilan
Aspek Ergonomi dari Suhu dan Kualitas Udara
Perubahan suhu sering mempengaruhi keadaan pekerja, maka peralihan dari pemanasan yang terjadi dari mesin komputer harus diperhatikan. Agar udara dan suhu ruangan tetap stabil dan kinerja pekerja tidak mengalami penurunan. 

Aspek Ergonomi dari Gangguan Suara
Gangguan suara juga harus diperhatikan karena pendengaran dan kepekaan masing - masing orang berbeda, oleh karena itu frekuensi suara yang akan di rancang harus disesuaikan dengan standar kepekaan manusia pada umumnya.

Aspek Ergonomi dari Kesehatan dan Keamanan Kerja
Aspek kesehatan dan keamanan kerja adalah ketika pengguna menggunakan stasiun kerja dapat di pengaruhi oleh kondisi umum kesehatan pengguna. Sejumlah penelitian berpendapat bahwa kondisi kesehatan yang bervariasi secara signifikan dapat mempertinggi resiko ketidaknyamanan.

Aspek Ergonomi dari Kebiasaan dalam Bekerja
Hal - hal yang perlu diperhatikan :
  1. Berkerja dengan keadaan serelaks mungkin dan dalam posisi yang benar
  2. Mengubah posisi duduk untuk mencegah kelelahan otot
  3. Berdiri dan mengambil beberapa menit untuk mengendorkan ketegangan otot
  4. Mengusahakan untuk tidak mengetik dalam jangka waktu panjang
  5. Mengambil istirahat sejenak secara periodis
  6. Memeriksa kebiasaan kerja dan tipe kerja yang hendak dilakukan

Kamis, 08 November 2012

Langkah

Langkah Part 1 


Heina, yah seorang gadis periang yang cuek dan selalu mengikuti apa yang dia inginkan tanpa peduli dengan pandangan orang lain tentang hidupnya namun selalu membuat orang iri dengan hidupnya nampak sedang bersantai di taman seorang diri sambil menutup mata. Pikirannya melayang jauh hingga teringat pada peristiwa itu...

"Heina...." sapa Clion
"Clion? Tumben..."

Clion dan Heina memang sebelumnya tak pernah akur namun entah mengapa hari itu, Clion ingin berdamai dengan tujuan yang terselebung.

"Heina, gw..."
"Kenapa loe?"
"Maafin gw"
"Buat??"
"Y selama ini gw..."
"Y udah, males gw ngebahasnya gw maafin loe"
"Bener?"
Heina hanya mengangguk kecil dan di sambut pelukan hangat Clion. 

Clion sosok laki - laki remaja yang banyak digemari oleh gadis - gadis di kampusnya memiliki paras tampan, badan  menunjang dan ketua dari salah satu Club di kampusnya namun semua itu tak sama dengan kelakuannya yang menyimpang.

"Apa - apaan sih?"
"Hehehehehe..." Clion hanya tersenyum penuh maksud
"Apa?"
"Galak banget sih loe Na"
"Hah???"

Belom sempat Heina beranjak Clion menarik tangan Heina, sontak Heina terjatuh dan dengan sengaja Clion memeluk dan mencium Heina. Dikejauhan salah seorang dari anggota gank Clion memotret kejadian itu. Dalam hati Clion merasa menang.

"Gila loe"
"Galak banget si"

Heina berlalu tak menggubris panggilan Clion. Dalam hati bodohnya dia percaya dengan perkataan maaf dari Clion musuh bebuyutannya. Di lain tempat..

"Heh, kejadian tadi udah loe abadiin belum?" tanya Clion
"Udah bos tenang aja.. Nih" sambil memberikan foto
"Hebat loe Yon"
"Gw..."
"Nih, gw bayar sesuai kesepakatan"
"Siap, thanks boss"

Sesaat Clion merasa sangat menang, timbul pikiran licik Clion unutk terus mempermainkan Heina, mulai dari menyebar luaskan foto - foto hingga gosip - gosip yang tak benar. Awalnya Heina tak menggubris namun lama kelamaan habis kesabaran Heina, hingga akhirnya..

"Clion, loe"
"Apa sayang?" jawab Clion dengan santai
"Apa???" teriak Heina
"Kenapa sayang? G usah kaget gitu dong bukannya loe suka kan sama gw... Sini sini gw puasin loe"
"Jijik gw, bener - bener loe"
"Apa?"
"Shit!"
"Kenapa? Jangan marah - marah dong sayang, service gw kurang memuaskan ya tadi malam? Atau loe mau gw puasin lagi sekarang?"
"Apaan sih loe? Sudi gw sama loe! Jijik!"
"Eits jangan bentak - bentak gitu dong sayang"
"Jaga mulut loe CLION!"
"Galak banget si kamu, tapi makin nafsu gw lihat muka loe kaya gitu"
"Shit! G sudi gw! Inget ya semuanya yang loe bilang ke anak - anak cuman rekayasa loe doank, gw g pernah jadian sama loe"
"Ah ngapain malu - malu si? Anak - anak juga tau kok"
"Shit! Biadab loe Clion!"

Lama pikiran Heina berlalu pada kejadian itu, sedih, kecewa dengan ulah yang diperbuat Clion. Entah kenapa Clion yang tadinya berteman dekat dengannya kini benar - benar berubah menajdi musuhnya. Heina memutar otak kesalahan apa yang pernah dia perbuat hingga mengubah sikap Clion sangat drastis, baru saja Heina berfikir seseorang mengagetkannya.

"Woy ngelamun aja loe" sapa Rinka mengagetkan
"Ah sial loe. jantungan gw"
"Wah jangan dong say, repot di gw nanti"
"Sialan loe" meninju halus lengan Rinka
"Eh Na, loe mau nyampe kapan sabar terus - terusan sama sikap Clion yang makin senga?"
"Ah biarin ajalah Rin, lagian g ada guna juga gw ngeladenin dia"
"Yeh... Selalu loe"
"Apa? G setuju loe?"
"Hah... Entahlah"

Rinka sahabat Heina sejak SMP, sangat mengenal dengan baik sifat cuek Heina namun dibalik semua itu Rinka tau Heina sedang berjuang melawan semua sakit hatinya.
Ya, semenjak kejadian itu Heina tiba - tiba saja menjadi trend center di kampusnya di cap sebagai cewek Clion di cap sebagai cewek super cuek dan yang paling menyakitkan Heina di cap layaknya cewewk g bener. Namun semuanya tak di gubris Heina, dia tetap fokus pada tujuan utamanya menyelesaikan kuliahnya setelah itu semua berakhir kembali normal. Heina sangat menyukai kegiatan membuat film singkat, dan dia melampiaskan semuanya di kegiatanitu baginya berkumpul bersama timnya sedikit membuat beban Heina terlupakan, ditambah Rinka yang tak pernah meninggalkannya sendirian. Namun malam itu, Rinka memutuskan untuk pulang duluan bersama Eza pacar barunya. Heina ingin menolaknya namun rasa g enak karena rengekkan Rinka akhirnya hanya bisa pasrah.

"Na, gw balik duluan ya" ucap Rinka
"Yakin loe pulang bareng Eza?"
"Tenang aja, Eza baik kok lagian loe udah kenal jugakan sama Eza. Loe jugakan yang bilang sama gw kalao Eza baik"
"Baik sih, cumankan Eza belom tau kalao loe punya trauma, gw takutnya doi ngajak loe ke tempat itu trus loe kambuh"
"G akan kok Na, loe tenang aja! Lagi pula kejadian itu udah lama banget, masa iya gw kumat? Terakhir kali gw kumat juga kan waktu gw SMA kelas 1"
"Y y, inget bange gw waktu lihat loe teriak - teriak kaya orang kesurupan dan muka loe g KOBE sumpah"
"Ah sialan loe Na,,,,"
"Hahahahahaha,,,,,"
"Hahahaha, awas loe Na" mencubit lengan Heina
"Aw, sakit tau"
"Hahaha, y udah ah gw pergi dulu y Na"
"Ya, hati - hati Rin"

Yah, hari itu terakhir kalinya Heina melihat senyuman riang Rinka. Pukul 23.45 cellphone Heina berdering..
Ring... Ring... Ring...
"Hallo" ucap Heina malas
"Heina,,,, Na ini gw Eza loe bisa kesini sekarang? Gw di RS Meidha... Rinka Rinka"
"Rinka kenapa?"
"Rinka kumat, gw g tau harus gimana"
"Tunggu gw kesana"

Tanpa basa - basi Heina menyambar kunci motornya dan melaju dengan cepat. 15 menit kemudian..

"Rinka mana Za? Hei Rinka mana?"
"Dia di dalam" sambil menunjuk ruang ICU
"Shit.. Dia kenapa? Gimana bisa kumat?"
"Gw juga g ngerti Na, tiba - tiba dia teriak - teriak terus pingsan"
"Loe ajak dia kemana?"
"Ke bukit"
"Bukit Dago?"
Eza hanya mengangguk pelan.
"Shit, loe ngapain ngajak dia kesana? Loe g tau Rinka trauma"
"Sumpah, gw g tau Na"
"Gila loe"

Air mata Heina perlahan meleleh membasahi pipinya, baru kali ini Heina benar - benar merasa sangat takut, takut kalao harus kehilangan Rinka sahabat yang selama ini selalu ada untuknya yang selalu menasihatinya dengan ulahnya yang cuek dan selalu sabar karena tingkah cueknya yang terkadang membuat orang lain risih. Namun kini, masih bisakah Heina melihat Rinka? Bayangan Rinka terus berputar dikepalanya hingga akhirnya...

"Maaf apa ada sanak sodara dari Rinka?"
"Saya dok"
"Mari..." mempersilahkan Heina masuk keruangan ICU
"Za, bentar y"
"Ya... Na maaf"
Heina hanya mengangguk.

"Rinka..."
Rinka hanya menatap kosong, entah apa yang ada di dalam pikirannya
"Rin, maaf seharusnya loe pulang bareng gw! G seharusnya loe pulang bareng Eza"
Rinka hanya menatap Heina
"Rin...."
"Na, gw takut" tiba - tiba Rinka berbicara
"Takut kenapa loe?"
"Jangan salahin Eza y Na, dia g tau apa - apa tentang trauma gw"
"Tapi,,,,"
"Y Na, please!"
"Ya Rin..."

Rinka memang memiliki kenangan buruk di Bukit Dago itu, entah bagaimana cerita pastinya hanya saja Rinka kehilangan orang yang benar - benar dia sayangi di tempat itu, dan kejadian itu meninggalkan trauma yang teramat dalam bagi Rinka.

Beberapa minggu kemudian kondisi Rinka membaik dan Rinka diperbolehkan untuk pulang, namun semuanya tidak sama dengan sebelumnya senyuman Rinka yang selalu menghiasi wajahnya kini seperti menghilang Rinka lebih memilih untuk berdiam diri, hanya mau berbicara kepada Heina dan Eza seakan menghindar dari semuanya. Heina yang merasa ada kejanggalan beruapaya untuk mencari tau.

"Za, gw mau ngomong"
"Kenapa Na?"
"Malam itu waktu loe ngajak Rinka ke bukit. Loe yakin g ngapa - ngapain Rinka?"
Eza terdiam beberapa menit lalu berkata pelan
"Maafin gw Na"
"Maksud loe?"
"Rinka yang mulai"
"Mulai apa? Loe cerita yang bener"
"Rinka meluk gw, dia bilang dia takut. Gw bingung gw cuman bisa meluk dia nyoba nenangin dia...."
"Trus?"
"Rinka bilang, dia takut"
"Gw bingung harus gimana nenangin dia. Gw nyium dia..."
"Oh trus?"
"Ya............ Loe tau lah"
"Hah??? Loe sama Rinka???"
"Sssssttttt.... g usah kaget gitu juga kali"
"Tapika Rinka?"
"Ya... Makanya gw ngerasa bersalah banget sama dia"
"Trus sekarang gimana?"
"Ya gw g tau dia jadi gini kenapa? Gw kemarin ngomong sama dia ngebahas masalah itu dia g permasalahin, dia juga pingin ngerasain cuman dia ngerasa takut"
"Trus loe g nanya kenapa?"
"Gw nanya, cuman dia bilang jangan paksa dia buat nginget semuanya"
"Za,gw g nyalahin loe ngelakuin itu bareng Rinka cuman loe g seharusnya ngajak Rinka ke Bukit Dago"
"Kenapa?"
"Nanti juga loe tau kok Za, mending loe tau dari dia daripada gw yang ngejelasin"
"Na, gw janji gw g akan nyia - nyiain sohib loe"
"Gw tau kok, loe sayang dia"
Eza hanya tersenyum.
"Y udah gw cabut dulu ya, gw nitip Rinka"
"Loe mau kemana?"
"Gw masih ada urusan, biasalah kumpul bareng tim gw, hehehehe"
"Dasar bu sutradara"
"Ah loe"
"Good luck Na"
"Siip"

Heina memacu motor kesayangannya menuju studionya, namun di tengah perjalanan Cellphonenya berbunyi. Heina menepi untuk mengangkat cellphonenya, terlihat di layar private number. Penasaran, Heinapun mengangkat cellphonenya...

"Hallo"
"Heina?"
"Siapa ya?"
"Loe gw tunggu di batas kota sekarang"
Belum sempat Heina bertanya telefon itupun terputus.

Heina berfikir sejenak, memahami maksud dari telefon tadi akhirnya Heina menyerah dan melaju ke batas kota. Sesampainya di batas kota, Heina melihat sosok seseorang yang tak asing baginya, perlahan Heina mendekat dan..

"Clion?" Heina sedikit berteriak
"Hey, Heina"
"Mau apa lagi loe? Belom puas loe ngejatohin nama baik gw?"
"G usah galak gitu dong"
"Clion, loe kalao memang g suka sama gw atao gw pernah punya salah sama loe bilang!"
"Nanananana"
"Clion, harusnya loe inget dulu kita teman dekat"
"Hahaha, itu dulu Na! Sekarang semuanya udah beda"
"Kenapa Clion?"
"Loe g perlu tau"
"Clion, gw serius"
"Ikut gw" menarik tangan Heina
"Lepasin, sakit Clion"
"Diem atau gw bikin loe makin sengsara"
Heina hanya terdiam mengikuti keinginan Clion
"Sini"
"Kemana?"
"Sini"
"Ya kemana?"
"Udah g usah banyak tanya naik aja ke mobil gw"
Heina pasrah dan naik ke mobilnya

Clion menyalakan mobilnya dan beranjak menuju tempat yang jauh dari perkotaan, seakan tak menghiraukan pertanyaan Heina, Clion menyalakan radionya dan terus melaju kencang. Diluar hujan deras membawa suasana semakin tegang, dingin yang lama - lama Heina rasakan. Clion yang menyadari Heina kedinginan memberikan jaketnya.

"Kenapa loe?"
"Ga.." dengan suara agak bergetar
"Tuh pake jaket gw"
"Ga apa - apa"
"Udah pake" melempar jaketnya
"Ih..."
"Apa? Gw bilang pake y pake tinggal di pake aja susah? Apa perlu gw pakein paksa?"
"Ga... Makasih Clion" 

Heina hanya berusaha untuk tetap sabar menghadapi sikap arogan Clion, baginya g ada guna untuk terus melawan sikonnya sekarang dia berada di mobil Clion dan entah kemana Clion membawa Heina pergi, diluar hujan. Heina makin kedinginan, udara dingin dari AC mobil di tambah hujan membuat Heina semakin menggigil. Clion hanya tersebyum sinis.
"Clion, sebenarnya kita mau kemana?"
Clion masih tak menjawab dan menepikan mobilnya
"Loe kedinginan?"
Heina hanya mengangguk
"Sini" memeluk Heina
"G, lepasin... Gw g apa - apa"
"Udah diem"
Kali ini suara Clion merendah g seperti sebelumnya yg selalu membentak Heina, namun Heina merasakan keganjilan Clion.
"Clion......"
Clion menatap Heina, tatapan itu membuat gugup Heina tiba - tiba Clion mencium Heina, berontak Heina tak ada hasil tenaga Clion mengalahkan Heina.
"Teriak sesuka loe Heina, disini sepi diluar hujan g akan ada yang ngedenger teriakan loe"
Heina merinding mendengar ucapan Clion,namun percuma Heina berontak
"Jangan munafik Heina..."
"Clion please.. Gw g mau"
"Na, gw tau loe siapa"

Heina terdiam pasrah, diluar hujan tak ada seorangpun yang melintas dijalan itu. Air mata Heina menetes di dalam hati Heina hanya bisa memohon..
"Tuhan tolong aku"

_Bersambung_

Senin, 05 November 2012

Langit Sakura

Langit dan Sakura Part 2

Tibalah saat ketika Sakura harus pergi meninggalkan segala aktifitas sehari - harinya bersama Langit, berat Langit melepas Sakura namun senyuman manis yang terpancar di wajah Sakura membuat Langit merelakan Sakura untuk pergi melanjutkan impian yang telah lama di cita - citakannya.

Stasiun Bandung
"Bubu sayang, hati - hati ya disana jangan nakal inget jangan sampai lupa waktu kamu perlu istirahat, makan jangan lupa ibadah juga" sambil mengelus kepala Sakura
"Y baba, aku g akan lupa kok sama kata - kata baba.. Makasih ya sayang" memeluk Langit
"Bu, janji ya kamu harus pulang lagi bareng lagi sama aku"
"Baba kok ngomongnya gitu si? Aku pasti pulang kok, aku pasti ada lagi kok buat baba"
"Aku cuman berat ngelepas kamu pergi bu"
"Baba, aku g akan kemana - kemana... Aku janji"
"Aku percaya kok bubu sayang"

Bunyi serine kereta memekakkan telinga mereka, membuat Sakura bergegas menaiki kereta yang akan membawanya ke kota Solo, Langit hanya memandang Sakura tanpa ada perlawanan untuk menariknya kembali kepelukannya.

"Sampai ketemu 2 minggu lagi y ba.." ucap Sakura sambil melambaikan tangan dari pintu kereta
"Ya, hati - hati sayang" ucap Langit membalas lambaian tangan Sakura

Lambat laun kereta bergerak menjauh dari stasiun dan bayangannyapun menghilang dari pandangan Langit bunyi serine kerete sudah tak terdengar, stasiun mulai sepi hanya segelintir orang yang masih menunggu jadwal kereta selanjutnya. Entah kenapa ada perasaan yang sangat teramat dalam berat,takut kehilangan, sedih, tak berdaya yang dirasakan Langit namun semua ditepisnya jauh - jauh, Langit menetapkan hati untuk kembali beraktifitas seperti biasanya dan percaya 2 minggu lagi semua kembali normal seperti sebelumnya Langit bersama Sakura menikmati hari - hari bersama.

Kantor dimana Langit bekerja, Langit sedikit terlihat tak bersemangat. Tiba - tiba...
"Langit.." ucap salah seorang sahabatnya
"Eh...." tersadar dari lamunannya
"Loe kenapa? Daritadi gw lihat lesu banget"
"Haha, ngaco loe"
"Cerita aja, gw sobat loe Langit"
"Ga apa - apa.. Oia tadi atasan nyuruh ngapain ya? Lupa gw...."
"Bikin arsip, oia loe di tunggu atasan di ruangannya katanya si ada event tambahan gitu"
"Oh ya... Thanks"
"Langit, loe yakin g apa - apa?"
"Ya..."
"Langit, semuanya bakal normal lagi kok cuman 2 minggu"
"Ya cuman 2 minggu dan semua kembali normal"

Berat langkah Langit menuju ruangan atasannya, namun Langit harus menjalankan semua aktifitasnya sebagai ketua organization event mau tak mau Langit harus tetap fokus dalam pekerjaannya. Lanjut cerita Langit menerima job yang di berikan atasannya dengan pikiran yang dilampiaskan dalam job tersebut Langit melupakan segala hal seakan menghilang dari keluarganya dan keluarga Sakura, jarang pulang lebih memillih pergi clubbing melampiaskan segala hal ke pekerjaannya hingga suatu ketika.

"Woy.. Kalao jalan lihat - lihat"
"Sorry" ucap Langit pelan

Langit tidak menyadari orang yang disenggolnya adalah pencuri. Langit baru menyadari handphonenya hilang setelah berada di apartemenya.
"Handphone? Oh shit...."
Sejenak Langit terdiam dan baru menyadari kalao Handphone yang hilang Handphone sekundernya bukan Handphone yang biasanya digunakannya ketika bersama Sakura.
"Ah.. Thanks GOD sukur bukan Handphone ini yang hilang... Bubu, aku kangen kamu" sambil memandangi wallpaper display handphonenya
Tak sadar Langitpun tertidur.

1 minggu berselang, Langit sudah mulai terbiasa dengan aktifitasnya tanpa adanya Sakura hingga 2 minggupun berlalu Langit lupa dengan semuanya, Langit terlalu fokus dengan job yang dikerjakannya bersama kelompoknya. Langitpun hampir tidak pernah menyalakan laptop ataupiun TV yang ada di apartemennya jangan kedua benda tersebut Handphonenya pun jarang di sentuh. Banyak misscall dan message yang di abaikannya. 3 minggu berlalu, job yang dikerjakan Langit dan kelompoknya berjalan sukses merekapun merayakannya di Cafe Violet cafe dimana Langit sering menghabiskan waktunya bersama Sakura. Sesampainya di Cafe Violet mata Langit langsung tertuju ke satu sudut yang biasa dia tempati bersama Sakura dan disana Sakura menatap Langit sambil tersenyum, tanpa pikir panjang Langit memeluk Sakura.
"Bubu, kamu kemana? Kenapa g ngasih kabar kalao kamu pulang? Kenapa g minta jemput di stasiun? Kenapa g telefon aku?" sambil memeluk erat Sakura
"Ba.... Kamu, kamu bisa lihat aku?"
"Ngomong apa si kamu bu? Aku kangen jangan ngaco deh"
"Ba... Kamu..."
"Udah diem aku kangen kamu bubu"

Ingin rasanya Sakura menceritakan yang sebenarnya bahwa Sakura yang dilihatnya sekarang hanya rohnya saja yang masih belum tenang, masih belum bisa pergi menuju surga. Namun berat rasanya, dan tiba - tiba.
"Langit, loe ngomong sama siapa si? Aneh"
"Apa si loe? Ini Sakura.. Loe g lihat?"
"Sakura? Mana? Ngaco loe... Hallo loe g lagi ngimpi kan?"
"Apaan si loe? Udah ah gw mau balik"
"Terus loe g akan ngumpul bareng kita?"
"G.. Gw mau bareng Sakura"
"Terserah loe deh, aneh loe ngomong sendiri"
"Bodo"

Langit yang mendung kini mulai ceria lagi, menjalani segala aktifitas normal bersama Sakura kekasihnya. Namun dibalik semua itu Langit sedikit merasa aneh dengan sikap Sakura yang berubah.
"Sayang kamu kenapa? Akhir - akhir ini kamu pendiam, kamu sakit?"
"Aku g sakit kok ba"
"Tapi kamu pucet,kamu kenapa sayang?"
"Ba, aku g kenapa - kenapa kok"
"Yakin?"
"Y baba..."
"Bu,jangan pernah pergi lagi ya. Aku g bisa kalao harus pisah lagi, berat rasanya ngejalanin semuanya sendirian tanpa ada kamu"

Sakura hanya terdiam di dalam pelukan hangat Langit, tanpa membalas pelukan Langit. Langit menyadari hal itu namun mengabaikannya. Hari demi akhir berlalu dan hingga suatu hari Sakura menghilang, Langit mengecek setiap sudut apartemennya dan Langitpun mencari setiap tempat yang biasa didatengi bersama Sakura namun tetap Sakura tidak terlihat hingga akhirnya Langit memutuskan untuk pergi kerumah Sakura.

"Permisi..." sapa Langit
"Eh ada Ka Langit, kemana aja kaka?" tanya Puri adik Sakura
"Maaf dek, kaka lagi sibuk banget sama kerjaan kaka lagi banyak job.. Hehehehe...."
"Sosi ih kaka"
"Heheheh... Oia Ka Sakuranya mana?"
"Kaka? Lho Kaka g tau?"
"Apaan de?"

Tiba - tiba ibu Sakura datang..
"Eh nak Langit, kemana saja? Ibu kira nak Langit g akan kerumah lagi"
"Ah mamah, aku pasti kesini rumah ini sudah sepert rumah aku mah"
"Sukurlah kalao begitu, ayo duduk nak ada yang ingin ibu sampaikan"
"Kenapa mah?"
"Mmmhhh... Nak Langit sudah tau tentang kecelakaan kereta 1 bulan yang lalu?"
"Kecelakaan? Kereta? Belum mah, memang kenapa?"
"Eh g apa - apa kok nak, pasti nyari Sakura ya? Sebentar y ibu bangunkan dulu"
"Y mah..."

Lama Langit menunggu, Puri yang tak tega melihat Langit yang berharap akhirnya memberi tahukan yang sebenarnya.
"Kakak..."
"Ya, kenapa de?"
"Kakak, beneran g tau tentang kecelakaan kereta api itu?"
"Lho memang kenapa de?"
"Ka, Kakak sabar ya..."
"Sabar gimana de?"
"Ka Sakura sebenernya udah g ada ka"
"Ngaco kamu de, ngomong apa si? Ka Sakura selama ini bareng sama Kakak cuman dari tadi pagi g kelihatan makanya Kakak kesini siapa tau Ka Sakura udah pulang"
"Kakak, aku g bohong Ka Sakura udah g ada"
"G mungkin de, Kakak bareng sama dia"
"Kakak, terima kenyataan Kak... Ka Sakura udah g ada ikhlasin Ka, biar disana Ka Sakura bisa tenang"
"Ga mungkin , kamu bohongkan de"
"Aku g bohong Ka"
"Mana buktinya?" dengan nada sedikit menahan marah dan tangis

Tanpa bayak basa - basi Puri mengantrkan Langit untuk melihat pusara Sakura,dan di pemakaman.
"Itu Ka, lihat itu puasara Ka Sakura"
Langit hanya terdiam, tertunduk dan terduduk lemas sambil memandangi pusara Sakura pikirannya melayang mengingat - ngingat selama ini dia bersama Sakura mengabaikan omongan orang - orang yang memandang aneh terhadapnya mengebaikan cemooh orang yang meledeknya gila, kini Langit tersadar selama ini Sakura ingin memberitahukannya untuk merelakan Sakura pergi namun selalu ditahan olehnya. Lama Langit tertunduk tiba - tiba Langit melihat Sakura dikejauhan sambil tersenyum.
"Bu.. Bubu"
Sakura hanya tersenyum lambat laun bayangan Sakura pun menghilang diiringi gugurnya bunga sakura dan hembusan angin yang membawa terbang setiap kelopak bunga yang berguguran.
"Sakura, kenapa? Kenapa kamu ngelakuin ini semua?"
"Kakak,sabar ka"
"Puri.. Kenapa kamu g ngasih tau kakak?"
"Aku g tega Kak, satu hari setelah kita diberi kabar kalao kereta Ka Sakura kecelakaan dan ga ada satupun yang selamat aku pingin langsung ngasih tau ke Kakak tapi aku lihat Kakak lagi asik ngegandeng orang tapi aku g lihat orang itu"
Langit terdiam dan memeluk Puri
"De, Kakak g bisa ngejalanin hari - hari kakak tanpa Ka Sakura, Kakak harus gimana de?"
Puri hanya terdiam, dia tau apa yang sedang sirasakan Langit saat itu perasaan yang benar - benar hancur, kenyataan pahit yang harus diterima Langit.
"Kakak sabar ya, ikhlasin Ka Sakura. Aku yakin Ka Sakura sudah tenang disana ka, dia juga pasti ingin lihat Kakak tetap tersenyum buat dia"
"Kakak g bisa tanpa dia de"
"Ikhlasin ka, aku tau g segampang itu tapi kakak harus bisa"

1 tahun kemudian, musim semi tiba bunga - bunga sakura bermekaran. Langit pergi kepemakaman untuk bertemu Sakura menikmati indahnya bunga sakura yang mulai bermekaran.
"Bubu, aku tau kamu disana bahagia begitupun aku disini bahagia. Musim semi sudah datang, artinya aku bisa melihatmu tersenyum indah walau aku g bisa memeluk kamu lagi"
Diiringi bunga sakura yang bemerkaran dan tiupan angin lembut yang mengenai rambut Langit, Langit tau itu bukan sekedar angin. Langit tersenyum sambil melihat ke langit yang tertutup bunga sakura.
"Kematian bukan alasan untuk berhenti mencintaimu bubu, kamu selalu jadi yang terindah untukku bubu"

-The End-

Langit Sakura

Langit dan Sakura

"Sampai ketemu 2 mingggu lagi ya ba...." ucap Sakura sambil melambaikan tangan dri pintu kereta
"Ya, hati - hati bubu sayang" ucap Langit membalas lambaian tangan

Lambat laun kereta pun menghilang dari pandangan Langit,dalam hatinya ada perasaan berat sekalipun sedih berat untuk melepas kepergian Sakura....

Flash back....
Awal mereka bersama :

"Langit... kamu kenapa? Hey"
"Ga apa - apa" sambil menunduk
"Ah selalu kamu g pernah mau cerita, bagian aku aja harus kudu cerita" sambil memanyunkan bibir
"Hahaha... kamu ya selalu bisa bikin aku ketawa" memeluk Sakura
"Ih kamu ya..."
"Mulai sekarang aku manggil kamu bubu ya sayang"
"Lho kok??? Nama aku kan Sakura, ih ganti - ganti nama orang aja"
"Ya ampun sayang, bubu itu panggilan sayang aku buat kamu"
"Ooohhh..... Klo gitu aku manggil baba ya.."
"Ya bubu sayang"

Hari demi hari, hingga bulan pun berganti dan tahun pun berganti tahun cerita cinta mereka terus berjalan bahagia. Tak jarang orang - orang yang melihat mereka memandang iri dengan keharmonisan hubungan mereka saling percaya satu sama lain dan saling menghargai. Hingga keputusan itupun datang.

Ring,,,, Ring,,, Ring,,,
"Hallo.." ucap Sakura
"Selamat pagi, benar ini dengan Nona Sakura Kinomoto?"
"Ya, saya sendiri.. Maaf ini siapa?"
"Tempo lalu anda mengirimkan beberapa artikel tentang menghargai kehidupan, atasan kami menyukai artikel anda dan kami dari redaksi ingin mengundang anda untuk mengikuti pelatihan di Solo"
"Maksud anda, artikel saya diterima?" dengan nada terkejut
"Ya Nona Sakura, jika anda berkenan anda bisa datang ke kantor kamui untuk mendapatkan informasi lebih lanjut"
"Baiklah saya akan datang"
"Baik, terimakasih"
"Sama - sama"
"Selamat pagi"
"Ya, selamat pagi"

Tanpa pikir panjang, Sakura bergegas ke kantor tersebut. Setibanya di kantor tersebut..
"Nona Sakura anda sudah di tunggu oleh atasan kami"
"Ya baiklah"
"Nona Sakura Kinomoto?"
"Ya benar pak"
"Langsung saja, saya tertarik dengan artikel yang anda buat dan saya menawarkan anda untuk bekerjasama dengan perusahaan kami, jika anda berkenan anda akan mengikuti pelatihan selama 2 minggu di kota Solo dan anda akan berangkat minggu ini, bagaimana?"
"Minggu ini pak?"
"Ya... Apakah anda berkenan?"
"Dengan senang hati"
"Selamat bergabung di perusahaan kami"
"Terimakasih pak"

Tak sabar Sakura pun menelefon Langit untuk memberitahukan  berita gembira tersebut
Ring... Ring.. Ring...
"Hallo...."
"Baba.... Baba..."
"Hhmmmmm... Y bubu sayang, kenapa?"
"Pokoknya kita ketemuan y sayang, di cafe biasanya ya sekarang.. Okey?"
"Hhmm.. Y sayang,,, Hoam.."
"Sayang.... Ih, baru bangun ya?"
"Hehehehehe..."
"Awas kalao telat, pokoknya sekarang..."
"Y bubu aku g akan telat kok"
"Aku tunggu ya ba"
"Y sayang"

Lanjut cerita mereka bertemu di Cafe Violet
"Ih kemana si baba? Lama banget" gerutu Sakura sambil melihat jam tangannya
"Sayang" sambil mengeceup pipi Sakura
"Ih lama kamu mah ba.."
"Y maaf bubu, kenapa kenapa?"
"Baba... tau ga?"
"Apaan sayang?"
"Ayo tebak.... Hehehehe.."
"Hhhmm... kamu hari ini dapet job?"
"Bukan"
"Dapet surprise dari temen - temen?"
"Bukan"
"Dikasih ijin buat liburan?"
"Bukan"
"Ah... Apa sayang?"
"Iihh,,, ayo tebak baba"
"Hhmmm... ada hubungannya sama artikel bukan?"
"Hehehehehehe..."
"Artikel kamu keterima y sayang?"
"Hehehehe... Y sayang"
"Wah hebat kamu bubu.." sambil mengelus rambut Sakura
"Ya donk siapa dulu, Sakura..."
"Ya.. Aku tau kok bu, kamu pasti bisa.. Itu alasan aku kenapa aku sayang kamu bubu"
"Ih baba bisa aja" tertunduk malu
"Hahahahahahahaha"
"Ih kok ketawa?"
"Kamu tuh lucu bu, kita bareng udah lama tapi kamu masih malu di depan aku"
"Ya habisnya baba gitu si"
"Sini..." memeluk Sakura

Hal - hal kecil yang selalu mereka lakukan sering kali membuat orang lain iri, namun begitulah cerita mereka tak peduli dengan tatapan iri orang lain. Bagi mereka selama mereka saling memiliki dan bersama semuanya terasa indah.

"Hhmm... Tapi ba...."
"Kenapa bubu?"
"Aku....."
"Hey, kenapa sayang?"
"Tapi aku harus ke Solo aku harus ngikutin pelatihan sama seminar buat artikel aku baba"
"Solo?"
"Ya baba..."
"G bisa disini aja?"
"Atasannya langsung yang nyuruh aku buat ikut pelatihan di Solo ba.. Tapi, kalao baba g mau aku bisa ngundurin diro kok ba"
"Jangan.. Aku g mau cuman gara - gara aku bubu jadi g nerusin.. Bubu, artikel itu impian bubukan? Jangan mundur lagi y sayang jauh atau deket sama aja buat aku selama kita saling memiliki"
"Y ba... Hal yang kaya gini yang g akan aku rasain kalao aku jauh dari baba"
"Hey, aku g akan pernah jauh dari kamu bubu" sambil mendekap erat Sakura
"Aku sayang baba"
"Aku juga bubu.... Udah y jangan sedih"
"Ya baba"
"Kapan kamu ke Solo bu?"
"Minggu ini ba"
"Berapa lama?"
"Sekitar 2 minggu ba, tapi aku disana bakal sibuk banget bakal susah buat kita komunikasi"
"Ga apa - apa sayang.. Kejar imipian kamu, aku selalu ngedukung kamu"
"Makasih baba"
"Tapi inget disana bubu baik - baik ya jangan nakal" mencubit gemas hidung Sakura
"Hhhmm... Baba ih, kapan coba aku nakal? Baba tuh yang nakal"
"Eh jangan manyun bubu"
"Biar yey"
"Aku cium lo kalao masih manyun"
"Biarin..."
"Eh minta dicium ya? Sini sayang"

Merekapun tertawa bersama, tak terasa malampun tiba Langit meminta Sakura untuk menginap di apartemennya.
"Bubu, malam ini kamu tidur bareng aku ya"
"Tapikan aku harus siap - siap buat nanti aku Solo"
"Masih ada 3 hari lagi kan sayang.. Ya.."
"Tapi nanti bantuin aku packing ya"
"Siap bubu sayang"

Lanjut cerita di apartemen Langit
"Baba......"
"Ya bubu,kenapa?"
"Sini.... Jangan tidur di sofa bareng aku aja sini"
"Eh bubu, kita kan belom sah g boleh"
"Gt ah baba..."
"Y y, tapi g nanggung y kalao kenapa - kenapa"
"Biarin kan sama baba"
"Eh nakal ya kamu bubu"
"Biarin, sini pingin meluk baba"

Entah siapa yang memulai duluan terjadilah something yang diluar kendali mereka, namun tak ada penyesalan di antara mereka berdua,dengan kejadian itu mereka merasa lebih saling memiliki.

"Bubu..."
"Hhmmm..."
"Maaf aku g..."
"Baba, aku ga apa - apa... Aku seneng kok aku bahagia kok"
"Tapi kan kita"
"Ba, g apa - apa"
"Aku janji bubu aku g akan pernah ninggalin kamu, aku pasti tanggung jawab" memeluk Sakura
"Aku percaya kok ba" memeluk Langit

Malam itu malam yang benar - benar berarti untuk mereka ingin rasanya waktu berhenti tetap begini tetap berada di pelukan Langit itu yang selalu diinginkan Sakura begitupun Langit tak ingin melepas kepergian Sakura. Namun waktu terus berjalan dan tibalah saatnya Sakura harus perrgi ke Solo untuk mengikuti pelatihan artikelnya.

-BERSAMBUNG-